Menghilangkan Bekas Luka, Bisakah?

Muka tanpa make up, tolong akui kalau aku tambah tirus ya! 

Percayalah tidak akan ada usaha yang mengkhianati hasil.

Ini cerita tentang bagaimana cara menghilangkan bekas luka di wajahku yang unyu ini. Jadi sekitar bulan november 2016 aku kena cacar air a.k.a varicella atau kalau orang ndeso bilangnya cangkrangen. Konon banyak yang bilang kalau penyakit ini cuma bakal menyerang sekali seumur hidup, entahlah. Yang jelas aku memang belum pernah kena cacar sejak kecil. Jadilah aku kena cacar ketika usiaku 25 tahun dan lagi sayang-sayangnya sama kulit. Huhuhuhu

Cacaren itu nggak enak banget. Meskipun aku jadi nggak boleh kerja karena sakit ini menular yang artinya libur panjaaaaang buangeeet tapi aku jadi harus mengisolasi diri di kamar, nggak bisa ketemu Keira dan neteki. Waktu itu sampai 2 minggu aku nggak neteki, dan ASI cuma diperah lalu dibuang. Cacaren ini jugalah yang bikin aku gagal menyusui selama 2 tahun. Sediiiih~ *Cubitin mahasiswa yang nularin aku*

Kesedihan nggak sampai disitu, cacar dengan kejamnya meninggalkan bekas-bekas kasih sayangnya di wajahku. Huwaaaa~ pegimane ini... usia udah seperempat abad begini makin susah lah kulit ini buat beregenerasi. *Nangis darah* Padahal ya, cacar ini bekasnya nggak begitu banyak lho di tangan dan di kaki, tapi di wajah kok buanyaaaak buangeetttt. *Lempar cermin* Padahal aku udah berusaha nggak menggaruk cacar di muka ini dan rajin olesin VCO + eo lavender ke muka buat ngilangin gatel dan mencegah bekas luka. Tapi tetep ajaaaa~ hiks

Untungnya suami aku itu baiknya sejagad raya. Ketika aku ngadu kalo kulit muka jadi banyak titik-titik noda, dia mendukung banget buat bebelian skincare. Yuhuuu~ aku jadi bahagia bisa nyobain skincare-skincare baru! Tapi setelah nyari review sana-sini, hasilnya malah bingung. Ini yang ampuh apaan ya? Trus jadi inget kalo aku punya kenalan seorang beauty consultant, sebut saja namanya Mak kluk-kluk. Mak kluk-kluk ini biasa biasanya pakai produknya dr.Simon spKK dan nefertiti. Sayangnya aku udah hilang semua kontak si emak. Dasarnya emang jodoh, aku ngubek FB dan nemu akunnya. Lalu emak menemukan aku di Instagram dan akhirnya DM, akhirnya lanjut Whatsapp dan yeay aku jadi pasien emak!! Emak ini baik banget ya kalau sama aku, dia nggak maksa kita beli produknya semua kok. Kalau misal nggak cocok ya boleh stop. Emak malah bilang, besok kalo udah sembuh boleh balik pakai skincare yang lama. Baik kaan~ 

Kali ini aku akan cerita produk apa aja yang aku pakai buat membasmi bekas lukaku ini. Maybe next akan aku review one by one (kalau memungkinkan). Doakan saja aku nggak malas sibuk ya. 

Produk yang dipakai bulan November 2016 - April 2017 : 
1. Nefertiti/ Personal beauty series.
Ini produk dari emak. Aku waktu itu dikasih sunblock, cleanser dan facial wash. Dari ketiga produk ini di kulit aku yang cocok hanya sunblock. Facial washnya bagus sih, bersih dan nggak bikin jerawatan tapi aku terlanjur suka sama hadalabo yang aku pakai. Sedang cleansernya bagus juga, tapi aku udah terlanjur nyetok viva green tea banyak. Jadi yang masih setia ku repurchase adalah sunblocknya. Sunblocknya ditaruh di jar, hasilnya matte dan nggak berwarna jadi nggak ganggu make up. Kemampuan melindungi kulit menurutku bagus ya, soalnya aku bolak balik naik motor 60 km juga kulitku nggak gosong. 

2. Gel spot.
Sumpah ini aku nggak tau merk apa, soalnya aku dikasihnya share in jar sama emak. Bentuknya gel gitu (ya iyaalah!) dan mesti disimpan di kulkas. Rasanya biasa aja ketika dipakai, nggak ceklit-ceklit atau apa tapi hasilnya bagus di aku. Bekas luka beneran memudar lho setelah telaten pakai ini, Sukaaaak!

3. Papulex oil free cream.
Ini juga produk dari emak.  Produk ini sebenernya tulisannya buat kulit berminyak dan berjerawat, makanya buat kamu yang kulitnya kering atau normal sebaiknya nggak usah banyak-banyak pakainya atau ditotol aja ke bekas lukanya. Soalnya kalau dipakai rata semuka bisa jadi kering mukanya. Dulu aku pakai semuka trus kulitku jadi kering, akhirnya stop pakai semuka dan cuma di spot aja. Pakainya abis pakai gel spot. Padahal ya aku suka sama hasil akhir papulex ini, kulit jadi matte gitu. Awalnya aku sempet ragu karena produk ini nggak ada tulisan klaim bisa menghilangkan bekas luka. Akhirnya percaya aja deh sama emak dan ya beneran memudar sih bekas luka cacarnya. Hehehehe

4. Hiruscar.
Ini nitip enjelah dari singapura, tapi kata emak nggak boleh dipakai terlalu sering karena bisa bikin kering. Hanya karena sayang udah beli dan nitip jauh-jauh akhirnya tetep aku pakai selang-seling sama papulex. Nggak tiap hari juga sih pakainya. Teksturnya gel dan baunya aneh, hiruscar ini cepet meresap kok dan anyep gitu di kulit. Kemampuan menghilangkan luka entah ya, karena kan aku pakai papulex dan gel spot juga. So i dont know mana yang sebenernya paling ngefek. *Dikeplak pembaca*

5. Rosehip oil blend by Elea organic (Scar/Brightening oil blend)
Tertarik beli karena komposisinya : Rosehipseed Sea Buckthorn, Arhan, Emu, Marajuca, Tamanu, evening Pimrose, Pomegranate, Helichrysum, Rosemary Verbenon, Lavender, Frankincense, Lemon, Pink Grapefruit Oil - Certified organic. Bagi pecinta oil yang udah paham oil-oilan pasti tahulah kalau komposisinya ini endes banget. Aku udah pakai rosehip dan argan sejak sebelum hamil sih, jadi cocok-cocok aja pakai ini. Hasilnya kulit jadi baguuus banget dan tidur pun nyenyak. Harganya? 175 ribu buat 10ml. Worth to buy lah.

6. Cosrx galactomyces 95 whitening essence.
Salah satu essence dari Cosrx, dipakai sebagi serum. Review lengkap bisa dilihat di sini.

7. Benton Snail cream
Ini moisturizer yang udah lama aku pakai. Hasilnya kalau pakai ini muka jadi lembab, lembut dan cerah. Harganya termasuk terjangkau kok. Sayangnya waktu aku nulis postingan ini Bentonku habis dan belum beli lagi karena.. aku udah tergoda beli moisturizernya the ordinary (yang belum aku pakai juga). Kalau kamu pecinta skincare korea, pengen kulit lembut, lembab dan cerah kamu bisa pakai ini. Apalagi kalau kamu tinggal di daerah berpolusi, benton ini bagus banget buat memperbaiki struktur kulit kusam. 

Produk tambahan yang dipakai sejak bulan Mei 2017. 

1. Missha The First Treatment Essence.
Saat postingan ini ditulis, aku baru pakai Missha sekitar 2 minggu. Konon katanya ini adalah best dupenya SK II FTE. Aslinya suami udah ACC beli FTE full size sih, tapi akuuuh nggak rela lah beli skincare seharga sejuta! Bisa makan nasi ama garem ntar. Jadilah aku beli Missha aja yang harganya jauuuuuuh lebih murah dari SK II. Sejauh ini efek boosternya keliatan sih, yeay! Cuma kok ini aku beruntusan ya, apakah karena missha atau karena the ordinary? Yeah kali ini saking nggak sabarnya aku memang melanggar rule 14 hari skincare tunggal baru nyoba lagi yang baru. Ya abisnya, penasaran. Review lengkap akan kutulis soon, karena aku nggak bisa review skincare sebelum kupakai selama sebulan.

2. The Ordinary Alpha Arbutin.
Ini beneran deh karena tergoda review luar negri. Huhuhuhu jadi the ordinary ini adalah merk skincare baru yang lagi booming di luaran sana karena harganya yang murah dengan komposisi yang wow. Yah meskipun setelah masuk indo nggak jadi murah juga sih karna ongkirnya juga mehong, bikin aku kudu searching online shop termurah se shopee. Hahaha The ordinary ini satu serum hanya satu bahan aktif doang. Misal yang aku beli nih, dia isinya ya cuma alpha arbutin doang. Jadi kalo kamu mau dapet dua manfaat, memcerahkan dan mengencangkan misalnya kamu harus mix serumnya alias nggak bisa cuma pakai satu doang. Kali ini aku nyoba alpha arbutin yang katanya oke buat hiperpigmentasi. Let see sebulan lagi ya, nanti pasti aku review!

Note : Aku nggak menyarankan pakai krim abal-abal gajebo yang nggak jelas bpom dan ijinnya ya. Aku udah pernah pakai dulu dan hasilnya aku jadi punya banyak flek! Jadi sekarang aku lebih suka pakai produk pabrikan (meski kudu PO atau beli online kalau itu kebetulan produk yang belum masuk indonesia) atau pakai produk dari dokter beneran yang punya tempat dan ijin praktek. Aku pribadi juga nggak demen ke klinik kecantikan kalau hanya untuk perawatan biasa (menghaluskan, memutihkan, mencegah kerut) karena biasa produk mereka nggak bisa dipakai ketika hamil dan menyusui. Malesin banget kan kalo pas hamil dan menyusui kulit ajdi breakout? Kecuali nih kalau kamu jerawtan parah atau berbekas luka parah gitu bolehlah ke klinik. Tapi kalau cuma mau mencerahkan? Errr... mungkin bisa pakai produk yang non steroid dulu? Tapi sekali lagi ini hanya pendapatku ya, dan apa yang cocok di aku belum tentu cocok di kamu.

Disclaimer : All opinions and thought on everything feaured on this blog are entirely my own. People can be allergic to anything. I recommend that you patch test yor skin first time you use any of products.

0 komentar:

Post a Comment

Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)