Cerita Keira : Toilet Training



Dari beberapa permasalah parenting, Toilet Training adalah salah satu hal yang agak-agak bikin aku jiper. Soalnya ya dalam bayanganku, ngelatih anak buat Toilet Training itu kayaknya susah banget. Namun ternyata, Keira gampang banget belajar Toliet Training! Aku jadi bahagia sejahtera bisa hemat uang buat beli pospak. Anggarannya bisa lah ya ditabung buat piknik biar ibu senang. Hihihihi Aku termasuk ibu yang malas, jadi sejak usia di atas 1 bulan Keira udah pakai diapers. Sebelumnya sih dia pakai popok kain, karena saat itu kulitnya kan masih sensitif. 

Nah kali ini aku bakal cerita soal Toilet Trainingnya Keira. Yang perlu diingat adalah setiap anak itu berbeda dan istimewa. Nggak perlulah panik kalau anaknya nggak bisa semulus anak lain saat belajar ke kamar mandi, tetaplah sabar karena belajar itu butuh proses. Ingat mie instan aja butuh proses masak ya kan, apalagi urusan belajar BAB dan BAK di kamar mandi??! Dan ingat, nggak perlu marah dan ngomelin anak kalau sesekali dia 'salah' dalam proses Toilet Training ini. Sabar sayang, supaya kulit kita tidak lekas keriput. 

1. BAB
Sejujurnya aku lupa sejak kapan Keira belajar BAB di kamar mandi. Mungkin sejak usia 7-8 bulanan kali ya. Awalnya karena males rempong bersihin kalo dia BAB di diapers jadi setiap dia menunjukkan ekspersi atau tanda-tanda mengejan, langsung deh Keira diangkut buat ditatur ke kamar mandi. Karena Keira belum bisa ngomong jadi awalnya kita main kode-kodean aja sama Keira. Inti dari permainan kode-kodean ini adalah PEKA. Ibu harus peka membaca tanda-tanda anak mau BAB : Anak diem aja sambil kayak ngejan-ngejan, bersuara "uugh..ugh.." atau kentut. Jadi memang sudah sejak lama banget Keira itu nggak BAB di diapers, selalu di kamar mandi.

Nah selanjutnya ketika Keira udah bisa ngomong, dia biasa bilang "Uuk.." atau "Eek" kalau pengen BAB. Kalau udah gini langsung deh di tatur di kamar mandi. Usia 17 bulan ketika Keira bisa jalan, akhirnya Keira mulai di ajarin BAB sambil jongkok karena WC di rumah adalah WC jongkok. Caranya ya dia dijongkokin di WC bagian depan, lalu dipegangin. Pada tahap ini karena Keira udah bisa ngomong, biasanya dia akan bilang, "Buuk pipis ndodhok." yang kadang sama dengan ketika dia mau pipis beneran. Biasanya kalau dia mau BAB dia akan mengulang minta pipis ndodhok, padahal baru saja dia BAK. Oh ya, saat BAB ini biasanya kami cerita sih. Kadang cerita soal dia jongkok kayak kodok atau cerita soal air yang bececeran di kamar mandi. Jadi kalau BAB kita berdua berisik deh! Saat aku menulis postingan ini Keira berusia 22 bulan dan mulai belajar BAB sendiri, alias dia jongkok di kamar mandi dan aku nungguin sambil ngawasin di depan pintu. Next tinggal belajar pakai dan lepas celana deh!

2. BAK
Sama seperti BAB, aku percaya kalau belajar BAK alias Pipis di kamar mandi itu butuh proses bertahap juga. Bedanya kalau urusan BAK aku lebih santai dan selooow. Meski kadang ada juga sih hasrat untuk lepas diapers biar lebih hemat, soalnya anggaran diapers sebulan itu lumayan juga jumlahnya. Tahap pertama adalah sesekali lepas diapers saat siang hari, biasanya sih saat aku nggak kerja atau masuk malam plus saat cuaca cerah sehingga nggak bakal kehabisan stok celana. Aku bilang sesekali karena sifatnya cuma mengenalkan aja, dan kenapa saat aku di rumah aja? Karena aku lebih telaten natur Keira ke kamar mandi di bandingkan si mbak. Kalau seandainya di rumah terus sih mungkin nggak cuma sesekali kali ya. 

Aku sendiri dari awal berencana ngelatih Keira pipis itu ketika dia sudah bisa jalan dan bisa ngomong jadi lebih mudah ngasih tahunya. Keira belajar pipis itu saat usia 17-18 bulanan. Nah selain nggak pakai diapers saat siang, Keira juga selalu aku kasih tahu kalau, " Keira ini nggak pakai diapers, kalau mau pipis bilang ya." Udah gitu dulu. Trus kalau aku pipis ke kamar mandi dia aku ajak, supaya tahu kalau cewek itu pipisnya gimana. Mungkin kalau anaknya laki bisa diajak ayahnya ya. Keira lalu belajar kalau pipisnya cewek itu ya ndodhok alias jongkok, maka dia selalu bilang "Pipis ndodhok" kalau mau pipis. Ketika Keira udah bisa pipis jongkok plus bilang ketika mau pipis challengenya ditambah. Frekuensi lepas diapers di persering dan aku bilang ke dia, "Keira, sekarang Keira udah besar. Nggak boleh ngompol ya, bilang kalau mau pipis." Di tahap latihan lepas diapers ini, Keira aku ajak pipis hampir setiap 2-3 jam sekali, sebelum tidur siang, dan sesudah bangun tidur.

Nah beberapa minggu lalu Keira akhirnya sukses nggak ngompol sama sekali dan selalu bilang tiap mau pipis. Akhirnya aku memberanikan diri buat lepas diapers saat malam. Sebelum tidur Keira aku aja pipis lalu di kasih tahu kalau ,"Keira bobok nggak pakai diapers, udah besar soalnya. Kalau mau pipis bilang ya."  Dan selama dua minggu ini dia baru ngompol sekali, saat awal belajar bobok tanpa diapers. Kemarin ketika dia aku ajak ke tempat neneknya di Kartasura Keira udah sukses nih nggak pipis di diapers walaupun dia aku kasih diapers selama perjalanan dan malam hari. Yeay! Akhirnya Keira lulus dari dunia perdiapersan!

Hal lain yang penting dari Toilet trainning adalah dukungan keluarga dan orang sekitar. Puji Tuhan banget, titi, kakung, dan si mbak sangat mendukung program ini. Malah aku banyak belajar dari Titi (secara beliau sudah sukses Toilet training 3 anaknya). Karena mereka juga dengan sabar mau ngepel rumah berkali-kali dulu, dan mau sabar ngajarin Keira dan aku. 

Ohya selama Toilet Training dan dalam segala aspek parentingku aku selalu menganggap Keira manusia yang bisa paham dan mengerti. Jadi segala sesuatunya selalu aku kasih pengertian ke dia seolah dia paham dan bakal mengerti karena ternyata dia memang paham dan mengerti sih.

Nah, selamat berToilet Training ria! Jangan lupa sabar yaaa~

Xoxo

0 komentar:

Post a Comment

Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)